aku melihatnya di bangku taman
bulan biru lingkar pendar untaian
nada-nada lirih lantun perlahan
sebaris isak yang kau tahan
di wajahmu ada bulan purnama
bergemintang bulir air mata
sesekali jatuh lalu kuseka
luruh bersama sejumlah rasa
tentang lanjut cinta kita