Api
Berkata kepada tanah, tentang dahaga dan kekeringan, bukankah api yang
selalu menerangi seluruh mahluk di bumi, dan menghadirkan siang dan
malam. Menaburkan kehangatan sepanjang hari tanpa ingkar, lalu menjadi
pendar setiap gelap hingga malam tetap berseri-seri, bergemintang.
Tanah
Banyu, maukah kau menahan laju arusmu yang menggerus? Benih-benih yang
ada di tubuhku sedang tumbuh besar, menebar akar dan rekah pesona.
Menumbuh bunga dan buah. Dan datanglah kepadaku rinai hujan yang lembut.
Dan wahai sang laut jangan termenung, kirimkan ombakmu padaku melalui
udara hingga tertetes dari sejuk gunung.
Air
Sungguh aku menikmati masa-masa saat dalam rupa uap. Berkondensasi dalam
pelukmu. Kemudian jatuh pelan-pelan, mengisi rongga-rongga tanah yang
rekah. Kita berjarak, dalam himpitan waktu yang mengarak dan kau hadir
untuk bergerak. Tapi menikmatimu ketika datang malu-malu membuatku
berdebar, beriak-riak, wahai sang udara.
Wahai rengkang berdalu rindang, dunmu tampak serasi bersanding mesra
dengan kumbang tanduk, sayang tandangku tak sedang ingin kabarkan
romansa , datangku kabarkan keemasan dikala bintang terang berhenti
berpendar. Hembusan nafas harummu, kawan pepohonan lebat rindang.
Sungguh telah menerbangkan aku menjauhi gelap pekat yang menghantuiku.
Karenanya aku, akan senantiasa menyelimutimu dalam damai meski kau dan
aku tak akan mungkin bersatu.
Kayu
Api adalah cahayaku, siang ini kembali kau bersembunyi mengintip
malu-malu dari balik ranting, dan dedaunku. Matahariku, Saat aku kokoh
berdiri, terpaan sinarmu tidak akan membakar kulit mereka yang bersandar
pada punggungku. Cahaya sanggup membakar segalanya bahkan cinta
sekalipun. Ijinkan aku berdamai denganmu setidaknya kita bisa saling
mengisi bagai jalinan bulu-bulu sayap bidadari.
Logam
Aku akan menyelinap diam-diam pada bumi menjadi mineral, menjadi larva
kelak menyubur rindang pepohonan. Larut kedalam samudra, mereguk sang
udara, lalu terpeluk panas bumi hingga menjelma menjadi sesuatu yang
berarti. Manusia akan menyebutku sebagai emas dan perak, karena cahaya
memantulkan dirinya, hingga aku menjadi hal yang mulia sebagaimana
semestinya.
Cinta
Bersatulah engkau semua elemen, para pembentuk kehidupan. Sejatinya
lingkaran setiap nafas ciptaan sang Maha, yang senantiasa berputar,
berpusat dalam ikatan fitrah hidup dan mati. Pada ruang dan waktu tiap
semesta, hingga menjadi belanga tempat segala mula sesuatu berasal. Dan
akan kembali pada akhir, namun bukan diam berhenti. Melainkan justru di
sana segalanya akan timbul kembali, pada kehidupan lembar-lembar nirmana
kekekalan dan berbunga warna-warni keabadian.
Sejahteralah seluruh alam dan mahluknya, cinta akan menjadi
dawai-dawai harpa malaikat yang melantun tembang surgawi. Di taman yang
indah luas tiada terperi, taman pujaan hati, ciptaan maha besar Sang
Ilahi.
.
*****
.
Kolaborasi :
Arya Ningtyas + Erlinda SW + Fitri y Yeye + Citra
Rizcha Maya + Suko Rahadi + Candra Permadi + Ina Sitepu + Uleng Tepu +
Fera Nurani + Langit + Granito Ibrahim.
IDN Poker
BalasHapussekop poker
sekop poker domino
sekopdomino88
deposit via pulsa
deposit via ovo
domino88
Capsa88
bonus jackpot
Ceme88
deposit via telkomsel