Senyawa


oleh: Granito dan Je Zee


Dan buatku cinta itu berderai tanpa tepi, tanpa henti

Kau bercerita tentang ikan-ikan salmon menempuh jauh, bertelur di air payau. Tentang kupu-kupu mencumbu kembang lalu berkejaran dengan kupu-kupu lainnya. Kaubilang ada bahasa, mungkin isyarat, tentang gelombang desibel yang hanya dimengerti “sang penerima”. Serupa jejak pulau dan benua: beberapa terpecah serupa mozaik, sebagian lainnya berdekapan hingga menjulang pegunungan. Kau mengatakan demikian, tentang apa yang kaupikir berjauhan, dapat saja bertemu, menjadi utuh menyeluruh, untuk ribuantahun kemudian.

“Jarak mencipta antara. Bagai bintang yang seolah berdekatan, namun nyatanya terpisah ratusan tahun cahaya. Tapi ini bukan tentang ilmu pasti. Ada ketidakpastian yang tak mampu dijawab otak kiri. Ada ketidakpastian yang pasti. Katakanlah tentang senyawa. Apa yang kau pikir tentang itu?”

Sekali lagi, ini bukan tentang kimia. Bukan tentang asam basa. Tak serumit molekul dan unsurnya. Kautahu, ini sederhana saja bagiku: aku, kamu, menjadi satu dan sejiwa. Aku meyakininya. Kau percaya? Lalu kau dan aku membentuk kita. Kita senyawa, tak peduli unsur asal ikatannya. Saling percaya, bahkan atas apa yang tak mudah diterima logika. Padahal, sebelumnya aku hanya setengah. Tercecer sisanya entah di mana. Lalu Tuhan memberi dirimu sebagai hadiah, mengisi yang seharusnya.